AS akan Lawan Ancaman Rusia dan China di Teknologi Antariksa

Share:
Antariksa di masa depan/ilustrasi
LUMBANJULU  NEWS -- Pada konferensi pelucutan senjata PBB yang akan datang, Amerika bertekad untuk melawan ancaman Rusia dan China terhadap penggunaan antariksa secara damai. Sidang Umum Komite Pertama PBB untuk Perlucutan Senjata dan Keamanan Internasional dibuka Senin di New York dan dijadwalkan berlangsung selama lima minggu.

Duta Besar Robert Wood adalah perwakilan tetap AS untuk Konferensi Perlucutan Senjata di Jenewa. Ia memaparkan beberapa prioritas utama AS sebelum pertemuan perlucutan senjata dan keamanan PBB.

Ia mengatakan delegasi AS berencana menolak menerima isu-isu yang bertentangan dengan kepentingan keamanan AS dan sekutunya. Termasuk di antaranya adalah tekad AS melawan ancaman-ancaman antariksa dan siber Rusia dan China. Ia mengatakan AS menolak klaim bahwa kegiatan-kegiatan Rusia dan China bertujuan untuk mencegah memiliterisasi antariksa.

"Apa yang ingin mereka lakukan adalah membatasi kemampuan AS untuk beroperasi di antariksa, pada dasarnya dengan meneruskan sebuah program yang memungkinkan mereka bisa menyerang satelit dan kendaraan damai antariksa lainnya melalui penggunaan senjata anti-satelit," kata Wood.

Pada tahun 2014, pemerintah Rusia dan China mengajukan versi baru rancangan perjanjian mengenai pencegahan Penempatan Senjata dalam Perjanjian Antariksa (PPWT).

Duta Besar Wood mengatakan perjanjian yang diusulkan itu "tidak bisa diverifikasi" dan tidak mengatasi masalah mendasar, yang melarang senjata anti-satelit - senjata anti-satelit yang berbasis di bumi. Perjanjian tersebut tidak mencakup masalah itu. Ia mengatakan hal itu adalah salah satu ancaman utama terhadap penggunaan antariksa secara damai.

Wood mengatakan prioritas kedua adalah menegakkan norma terhadap penggunaan senjata kimia. Selama setahun terakhir, ia mengatakan Rusia berusaha menjatuhkan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia/ OPCW. Fungsi utama OPCW adalah untuk memastikan pelaksanaan Konvensi Senjata Kimia.

“Banyak pernyataan publik pejabat Rusia menolak analisa dan investigasi independen yang dilakukan OPCW terkait penggunaan senjata kimia Suriah. Jadi, merupakan tantangan besar berupaya melawan propaganda Rusia yang sangat kuat ini,” ujarnya.

Wood mengatakan bahwa AS dan sekutunya harus menolak klaim Rusia bahwa Suriah tidak pernah menggunakan senjata kimia. Ia mengatakan Suriah dan Rusia harus bertanggung jawab atas kejahatan-kejahatan ini. (sumber)

Tidak ada komentar